Kamis, 07 Februari 2008

KURANGNYA MEMUASKANNYA PELAYANAN FISIOTERAPI DI BEBERAPA RS PEMERINTAH DI JAKARTA

Beberapa waktu lalu saya praktek di rumah sakit sebagai syarat kelulusan D-IV fisioterapi. Dari semua lahan praktek yang saya tempati hampir semua RS pemerintah di Jakarta memberikan pelayanan fisioterapi yang kurang memuaskan antara lain

  • pasien gak diperiksa dulu (evaluasi)
  • asal pasang alat kadang malah gak sesuai ama penyakitnya (gak pernah liat status pasien)
  • terapi cuma sebatas alat gak dikasih exercise atau manual terapi

Fisioterapis disana menjelaskan alasan kenapa pelayanannya cuma segitu adalah untuk manajemen waktu, gak mungkin ngelayanin seratusan pasien dalam waktu 6 jam dengan sekitar 8-12 bed sedangkan untuk pemberian terapi yang optimal biasanya memerlukan waktu satu sampai dua jam. Karena gak optimal pasiennya cuma itu-itu aja gak ada yang lain atau sudah berkali-kali menjalani treatmen bahkan sudah ada yang lebih dari 12 kali treatment soalnya gak sembuh-sembuh juga, berbeda dengan rumah sakit swasta seperti RS Setia Mitra Atau RS Siaga Raya yang memang saya akui mulai dari assessment sampai pemberian tindakan dilakukan dengan teliti dan baik sehingga biasanya pasien hanya menjalani 3-5 kali treatment pasien udah merasa lebih enak atau berkurang keluhannya bahkan ada yang baru pertama kali terapi langsung sembuh.

Kesimpulannya adalah kembali lagi kepada cara para fisioterapis memberikan pelayanan apabila diberikan secara menyeluruh mulai dari assessment yang baik dan tepat sampai pemberian tindakan yang sesuai dijalani dengan baik maka hasil yang diharapkan akan sesuai dengan tujuan dari treatment itu sendiri tetapi apabila pemberian terapi asal-asalan maka tujuan gak bakalan tercapai dikarenakan fisioterapis tersebut bisanya cuma pasang alat atau biasa juga disebut TUKANG PASANG ALAT

linkreferal

segala sesuatu tentang fisioterapi